“Menulis adalah sebuah keberanian...” ― Pramoedya Ananta Toer

Padhang Wengi

Jadilah cahaya ditengah kegelapan

Ibu pertiwi menangis lagi

By 12:04 AM




Air mata ibu pertiwi jatuh kembali

Setelah sebelumnya menangis meratapi negeri
Apa yang salah dari negeri ini
Seperti dirudung bencana
Setiap tahun, setiap bulan, bahkan setiap hari
Selalu ada saja tangis bayi,
Tangis bayi minta susu
Tapi sang ibu bingung mencari utang kesana kemari
Tangis bayi kelaparan
Tapi sang ibu menahan lapar
Atau, tangis bayi yang dilahirkan dinegeri ini

Ibu pertiwi menangis lagi
Masih tetap menangisi negeri ini A
nak-anak yang terbuang
Mencari hidup dijalanan
Apa yang mereka harapkan
Seragam putih merah untuk dianggap sebagai murid sekolah
Bukan disini, dijalanan penuh polusi

Ibu pertiwi, apa yang terjadi
Negeri yang makmur, negeri yang subur
Kemana larinya negeri itu
Apa kita terlalu banyak dosa,
Sampai-sampai kita ditinggal pergi negeri kita sendiri
Sayang sekali, dinegri yang subur
Banyak orang hancur
Ibu pertiwi, jangan menangis lagi
Ini semua salah kami.


Jogja, 19 April 2009

You Might Also Like

0 komentar