“Menulis adalah sebuah keberanian...” ― Pramoedya Ananta Toer

Padhang Wengi

Jadilah cahaya ditengah kegelapan

Pledoi seorang 'Anarkis'

By 11:49 PM




Mereka bilang saya perusak. Mereka bilang saya pemarah. Mereka bilang saya perusuh. Tapi apakah benar seperti itu yang mereka pikirkan tentang saya. Saya memang merusak, karena saya jenuh dengan bualan para birokrat. Saya memang pemarah, melihat banyaknya korupsi di negeri ibu pertiwi. Saya memang perusuh, ketika kata-kata sudah tidak didengar lagi. Lalu dimana salah saya? Bahkan ketika saya membela mereka, saya tetap terhina, terhujat dan dianggap sebagai sampah yang harus dilenyapkan. Ah tak mengapa, walau mereka tidak tahu betapa saya memperjuangkan hak-hak mereka.

Dihujani peluru karet hal biasa, dipukulin polisi itu lebih lumrah. Mereka menganggap saya melakukannya hanya dengan duit Rp 50.000,-. Apakah hanya dengan melihat sebagian kecil berarti mengganggap semua sama. Dimana logika kalian? Kami membela kalian, kami memperjuangkan hak kalian. Apakah sikap seperti ini yang didapat ketika seseorang membela kepentingan kalian, walaupun seorang tersebut tidak mementingkan kepentingannya. Terlalu banyak yang kami pertaruhkan untuk kalian. Masa depan, harta yang tidak seberapa, bahkan nyawa beberapa dari kami yang disapa oleh peluru, nyasar atau memang sasaran.

Atau hasil yang kalian inginkan. Hasil ketika suatu rezim jatuh, baru dianggap pahlawan. Lalu bagaimana jika suatu rezim tidak jatuh, apakah kita kalah dimata kalian yang nilainya tidak lebih dari seorang preman pasar yang sukanya berbuat onar. Disanjung ketika menang, dihujat ketika kalah. Itu bukanlah sikap kesatria dari masyarakat berbudaya.

Apakah anarkis itu salah?

Anarkis adalah suatu tindakan. Apakah suatu tindakan bisa dianggap baik atau buruk?. Berbuat jujur juga suatu tindakan, tapi apakah selamanya berbuat jujur itu baik. Lalu ketika bapakmu dikejar orang hendak dibunuh dan bersembunyi dibawah kolong tidurmu, apakah kau akan mengungkap kejujuran terhadap orang yang mengejar bapakmu. Apakah itu sikap yang bijak. Jawabannya, tidak selamanya tindakan menjadi acuan baik buruknya suatu perbuatan. Anarkis juga suatu tindakan.

Lalu pertanyaan apa berikutnya...

Bagaimana tindakan anarkis itu muncul?


(Tulisan ini ditujukan penulis untuk kawan-kawan mahasiswa dalam aksi penolakan kenaikan harga BBM 28 Maret 2012)

You Might Also Like

0 komentar