“Menulis adalah sebuah keberanian...” ― Pramoedya Ananta Toer

Padhang Wengi

Jadilah cahaya ditengah kegelapan

Kausalitas dan Hubungannya dengan Momentum

By 9:39 PM

Perhatikan sebuah peristiwa dibawah ini :

A adalah seorang mahasiswa di salah satu perguruan di Yogyakarta. Sehari-hari, A dikenal sebagai aktivis yang ada di kampusnya. Sedangkan B adalah seorang polisi anti huru-hara. Pada waktu itu, presiden SBY mengambil keputusan untuk menaikkan harga BBM dalam negeri dari Rp 4.500,- menjadi Rp 6.000,-. A sebagai seorang aktivis yang melihat keputusan ini sebagai keputusan yang tidak memihak kepada rakyat melakukan aksi demonstrasi di depan istana agung Yogyakarta. Sedangkan B, sebagai seorang polisi anti huru-hara ditugaskan untuk menjaga istana agung dari aksi demonstrasi tersebut. A dan B bertemu dalam satu peristiwa.

Dari peristiwa diatas dapat diperoleh fakta bahwa :
  • A dan B mempunyai motif atau sebab yang berbeda satu sama lain.
  • A dan B bertemu dalam satu peristiwa yang sama.
  • Prinsip sebab-akibat hadir karena ada prinsip sebab-akibat lain yang mendahuluinya.
  • Kausalitas menciptakan momentum yang berbeda antara subjek-subjek yang berbeda pula.
Pada point (1) dijelaskan bahwa A dan B sebagai sebuah subjek yang masing-masing berbeda latar belakang dan pekerjaannya mempunyai motif yang berbeda satu sama lain. Motif ini sendiri tercipta berdasarkan hukum kausalitas yang mendahuluinya. jika si A tidak kuliah di Yogyakarta, dia tidak mungkin bertemu dengan B, seorang polisi yang ditugaskan di depan istana agung pada waktu demonstrasi tersebut. Baik A maupun B mempunyai masing-masing sebab yang menyebabkan mereka bertemu dalam satu momentum yang sama.

Pada point (2) menjelaskan tentang momentum yang tercipta dari sebab-akibat yang mendahuluinya. A dan B bertemu di depan istana agung pada hari demonstrasi terjadi. Momentum disini adalah sebagai hasil dari motif masing-masing subjek yang berbeda. Dari contoh diatas bisa dilihat bahwa momentum yang ada (A dan B bertemu di depan istana agung), tercipta karena ada sebab yang melatarbelakangi keduanya, walaupun sebab A dan B tidak sama.

Di point (3) dijelaskan bahwa sebab-akibat hadir karena ada sebab-akibat yang mendahuluinya. Point ini merupakan rangkuman dari dua point diatas. A hadir di depan istana agung karena dia adalah mahasiswa yang melakukan demonstrasi untuk menolak kenaikan harga BBM. Jika A tidak dikuliahkan di jogja, momentum seperti contoh diatas bisa saja tidak terjadi. Jika orang tua si A tidak mampu membiayai kuliah, momentum tersebut tidak dapat terjadi. Hal ini menjadi prinsip kausalitas yang ada untuk menciptakan momentumnya sendiri. Pada dasarnya sebab –akibat berputar dengan menghadirkan setiap momentum dalam setiap perputarannya.

Pada point (4) menjelaskan bahwa prinsip sebab-akibat hadir dalam berbagai peristiwa yang membentuk momentumnya tersendiri. Beberapa sebab-akibat yang terjadi dapat bertemu disatu momentum yang sama. Seringkali sebab-akibat yang ada tidak berhubungan langsung dengan sebab-akibat lain, bahkan bertolak belakang. A sebagai seorang mahasiswa pasti bertemu dengan kawan-kawannya untuk membahas tentang aksi demonstrasi yang akan dilakukan. Pertemuan dia dengan kawan-kawannya merupakan momentum sendiri karena ada prinsip sebab-akibat yang mendahuluinya. Hal itu juga dialami oleh si B sebagai seorang polisi. Sebelum dia turum ke lapangan untuk mengamankan demonstrasi, dia pasti akan bertemu dengan komandannya dalam proses koordinasi. Peristiwa dimana dia dan komandannya bertemu merupakan momentum yang tercipta karena ada prinsip kausalitas.

Prinsip kausalitas atau sebab-akibat setiap kali kali hadir dalam kehidupan kita. Dari contoh peristiwa diatas, bisa dilihat bahwa A sebagai seorang mahasiswa bertemu dengan B yang merupakan seorang polisi dalam satu momentum tersendiri. Tetapi sebelum momentum itu sendiri hadir, ada hukum sebab-akibat yang mendahuluinya. Prinsip sebab akibat ini sendiri hadir sebagai akibat dari sebab-akibat yang ada sebelumnya. Prinsip kausalitas menghadirkan kausalitasnya yang lain, dan disetiap kausalitas-kausalitas tersebut tercipta momentum-momentum yang berbeda. Hubungan yang ada berbentuk perputaran prinsip kausalitas dengan momentum.

You Might Also Like

0 komentar